Kuliah Online Ust. Yusuf Mansur

Yang kita perlukan di kehidupan ini adalah tauhid, iman dan amal saleh.

Ingin rasanya saya gemakan terus kalimat tauhid ini di hati ini. Saya jaga jangan sampai ia
lepas. Bahwa LAA ILAAHA ILLALLAAH, tidak ada Tuhan selain Allah. Termasuk di
urusan rizki. Tidak ada pemberi rizki kecuali Allah. Tidak ada rizki selain dari Allah. Tidak
ada cara mencari rizki kecuali caranya Allah. Tidak ada tuhan selain Allah pokoknya.
Saya mau meyakini Kalimat Tauhid ini, supaya enteng hidup saya, tidak kelelahan di dalam
mencari dan menikmati dunia, dan menjadikan Allah sebagai Sentral Kehidupan saya.
Tidak mudah. Karenanya saya mau bersungguh-sungguh dan berdoa. Memohon taufiq dan
hidayah-Nya.
Saya melihat tidak sedikit manusia yang kelelahan mencari dunia. Sebab yang ia cari
memang dunia. Tiada ia tempuh jalan-jalan ibadah yang mengantarkannya kepada Pemilik
Dunia. Saya tidak mau menjadi bahagian dari orang-orang yang kelelahan itu. Saya ingin kemudahan.
Saya melihat manusia-manusia yang berat hidupnya dengan beban hidupnya. Sebab ia tidak men-share bebannya itu kepada Allah. Padahal DIA lah Yang Maha Meringankan.
Saya melihat ada yang menangis padahal Allah Maha Membahagiakan; Ada yang hidupnya
sulit, padahal Allah Maha Memudahkan; Ada yang bermasalah, padahal Allah Maha
Menolong; Ada yang miskin dan menderita, padahal Allah bisa menciptakan kekayaan di hati yang tidak perlu kaya secara dunia; Ada yang kaya, tapi tidak memiliki keluarga.
Keluarganya adalah bisnisnya. Keluarganya adalah pekerjaannya. Tawa canda anak-anaknya milik pembantu-pembantu dan supirnya, lantaran ia jarang berkumpul sama anak-anaknya.Pasangan hidupnya juga adalah kesibukannya.

Subhaanallaah, izinkanlah kami-kami menjadi orang kaya yang hidupnya senang ya Allah.
Senang dunia akhirat. Bahagia dunia akhirat.
Saya melihat ada yang keluarganya berantakan, sementara ia enjoy dengan hal itu, lalu iakatakan kepada dunia dia mau membentuk keluarga baru yang lebih harmoni; Ada yang hidupnya pindah berpindah, dari kesenangan yang satu ke kesenangan yang lain, hingga jiwanya sendiri lelah mengikutinya. Wajahnya ceria, tapi jiwanya rapuh; Ada manusia yang segalanya ada, tapi penghuni langit tiada mencintainya dan tiada menghargainya. Yang bisa menghormatinya, yang bisa memuliakannya, adalah manusia-manusia yang tiada pernah tahu siapa dia sebenarnya. Dia merasa dunia digenggamnya. Padahal dunia sedang menghinakannya; Ada yang mengenal semua tempat-tempat indah, dan berkeliling dunia.
Tapi hatinya, pikirannya, badannya, tiada pernah dibawa menikmati shalat-shalat malam, bahkan keheningan berduaan dengan Pemilik Surga di dalam shalat pun tiada dia kenal; Ada pekerja-pekerja yang mengabdikan hidupnya untuk kerja dan usaha, sehingga sesungguhnya dirinya pun tiada kebagian jam istirahat dan bersenang-senang bahkan.
Saya melihat tidak sedikit manusia yang justru malah mudah mencari dunia. Tapi ia
kekeringan. Ada selalu yang diambil sebagai tebusan dari mudahnya ia mendapatkan dunia.
Itu saya lihat terjadi sebab kemudahan itu ia dapatkan bukan dengan mentaati Allah,
Tuhannya. Sehingga ia tidak sadar bahwa Allah justru mengazabnya dengan dunia-Nya.
Saya mengingat analogi maen CATUR yang sering saya sampaikan kepada para pendengar
tausiyah saya, yang sesungguhnya saya sedang memperdengarkannya pada diri saya sendiri.
Kalau kita maen catur BERDUA, maka berlaku aturan permainan catur. Dimana kuda
jalannya L. Peluncur jalannya miring. Pion hanya bisa jalan maju tidak bisa mundur, dan paling banyak hanya bisa jalan dua kotak catur lurus ke depan. Adapun Raja, bila di depannya, seluruh Pion belum dijalankan, dan Peluncur serta Menterinya masih ada di kanan kirinya, maka Raja hanya bisa diam. Tidak boleh ia melompati Raja. Itulah ATURAN CATUR. Tapi itu kalau maen BERDUA. Bagaimana kalau maen catur SENDIRIAN? Kalau
maen catur sendirian, ya bebaslah maennya. Tidak berlaku hukum permainan catur. Kita
boleh menjalankan Kuda selagu-lagunya. Mau lurus, mau muter-muter, mau lompat, bebas.
Peluncur pun mau kita buat jalannya melompat-lompat seperti maen halma, boleh. Bagi Raja, meskipun seluruh pion belum dijalankan, ia pun boleh melompat dan bebas bergerak ke sana kemari. Inilah yang terjadi kalau kita maen catur SENDIRIAN.
Dan bila analogi catur ini boleh dibawa ke urusan tamsil tauhid, maka perlu kita ketahui Allah itu tidak ada sekutu bagi-Nya. Ibarat main catur, ALLAH MAEN SENDIRIAN DI DUNIA INI. TIDAK ADA YANG LAIN.
Kemudahan ada di tangan Allah. Laa ilaaha illallaah. Tidak ada yang bisa memberi
kemudahan kecuali Allah. Kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, ada di tangan Allah. Laa
ilaaha illallaah. Tidak ada yang bisa memberi itu semua kecuali Allah. Sama dengan
maksudnya itu kalimat; Tidak ada yang bisa memberikan ragam kesulitan kecuali Allah yang hingga Dia lah yang bisa melepaskannya kembali. Kehendak itu kehendaknya Allah. Maka saya kepengen Allah berkehendak memudahkan segala urusan saya. Tapi bila saya
menghendaki Allah memberikan kemudahan buat saya, sudah seharusnya saya menjadi
hamba-Nya yang mau mengikuti segala aturan-Nya, dan siap untuk melaksanakan kewajiban
dan meninggalkan larangan-Nya. Saya tidak menjamin diri saya sendiri, bahwa ia akan
mendapatkan segala kemudahan apabila Allah tidak saya ikuti. Rasul pun demikian. Ia tidak sanggup menjamin dirinya dan anak keturunannya masuk surga bila tiada ketaatan dan amal salih.
Bila Allah sudah mengatur, maka Kun Fayakuun-Nya yang terjadi. Kuasa-Nya yang terjadi. Karena Dia lah Laa ilaaha illallaah. Tidak ada yang mengatur dunia ini kecuali Allah. Saya sangat sangat bersedia untuk diatur. Sebab saya tahu dan meyakini, dengan sabab ilmu yang diteteskan-Nya pada saya, melalui pengajaran para guru, para orang tua, lewat berbagai media, bahwa kalau Allah sudah mengatur, maka aturan-Nya itulah yang terbaik. Laa ilaaha illallaah. Tidak ada aturan yang terbaik kecuali apa-apa yang sudah Allah aturkan.
Laa ilaaha illallaah. Tidak ada Tuhan selain Allah. Tidak ada pemain di dunia ini, kecuali Allah, yang memainkan seluruh peraturan, sebab peraturan adalah peraturan-Nya, dan segala kuasa adalah Kuasa-Nya.
Dengan berpikiran seperti ini, yang harus saya lakukan adalah menyadari semua itu, pasrah berserah diri untuk ikut di dalam aturan-Nya dan mengikuti-nya sepenuh hati dengan kekuatan penuh. Tidak setengah-setengah.
Laa ilaaha illallaah. Tidak ada kehidupan kecuali untuk-Nya.
Saya melihat, kegagalan para pencari dunia, baik di tahapan mencari dunia, atau di tahapan menikmati dan mengelola dunia, adalah aktifitasnya tidak dia lakukan karena Allah dan untuk Allah. Andai dia punya visi misi li i’laa-i kalimaatillaah, untuk meninggikan kalimat Allah, maka tidak ada pernah kegagalan baginya…
***
Sampe sini, SAYA MEMBACA ULANG TULISAN INI. Tulisan yang dijadikan esai-esai
Kuliah Tauhid di KuliahOnline Wisatahati.
Ya, saya membaca ulang apa yang saya tulis. Dari atas, sampai bait ini.
SAYA TIDAK PERCAYA YANG SAYA TULIS. Benarkah yang saya tulis ini? Sehebat
itukah tauhid saya? Tambah ga percaya lagi, bahwa saya sedang mengajar lewat esai ini, Kuliah Tauhid kepada seluruh peserta KuliahOnline.
Adduh, andai benar, saya benar-benar memohon Allah menjadikannya menjadi bait-bait doa agar apa yang tertulis menjadi kenyataan. Allah bimbing saya untuk mencari dunia dengan baik, dan memanfaatkannya dengan baik untuk kepentingan agama-Nya, dan hanya di jalan-Nya. Allah bimbing saya untuk senantiasa mensyukuri segala nikmat, dan meyakini bahwa Laa ilaaha illallaah, tidak ada sesuatu yang harus dikejar kecuali diri-Nya semata. Yang dengan demikian tidak seharusnya pencarian dunia, berhenti di sebatas mencari dunia itu saja. Terus dikonsentrasikan di pembesaran asma-Nya, di perbesaran manfaatnya.
SAYA MELIHAT DIRI SAYA. Ya, saya melihat saya! Saya masuk ke kehidupan saya…
Dan saya menemukan diri ini masih jauh dari tulisan di atas. Teramat jauh.
Jauuuuuuuuuuhhhh…
Duh, apa sanggup saya menuliskannya lagi bait-bait yang masih menari di hati ini?
Saya ingin berteriak kepada diri saya, tunjukkan kalau Anda benar!
Lagi. Saya melihat diri saya lagi. Wuh, benar! Jauh. Lihat saja. Allah memanggil saya.
Memanggil dengan azan. Lihat, saya tidak bergeming. Apakah ini yang disebut Laa ilaaha illallaah? Tidak ada urusan --harusnya-- kecuali urusan-Nya Allah yang harus lebih kita urus? Nyatanya, saya masih menomorduakan panggilan Allah.
Saya tahu Allah bakal datang. Sebab waktu shalat betul-betul sebentar lagi datang. Tapi saya malah masih nulis, bukan siap-siap menyambut kedatangan-Nya. Dan tidak pagi tidak siang tidak malam, di setiap waktu shalat, saya tahu jadwal shalat. Lalu, bukannya malah menunggu kedatangan Allah, malah jadi Allah yang menunggu saya!
Duh duh duh, lebih pantas rasanya saya menangisi diri ini.
Wahai Kamu! (Begitu saya seharusnya menunjuk hidung saya sendiri dengan jari). Kalau
Kamu benar tauhidnya, perlakukan Allah dengan benar. Perhatikan DIA. Tegakkan tauhid
dalam kehidupan Kamu! Jangan ada yang laen di hati Kamu, kecuali Allah. Jika ada urusan dunia, lalu Allah datang memanggil, ya segera tinggal saja. Tidak ada yang lebih penting di dunia ini kecuali menegakkan shalat. Maka bahagian menanti berkumandangnya azan adalah hal yang mestinya menjadi hal yang luar biasa.
Saya ingin berteriak kepada diri saya, buktikan kalau Anda benar! Benar tauhidnya. Benar sudah mengatakan Laa ilaaha illallaah. Nyatanya? Belum tuh.
Loh loh loh… Ntar dulu...
Sebenarnya, sedang dialog sendirian, nengajar… Atau sedang menulis sih?
Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com Maaf wahai tanganku, saya sedang berdialog dengan diri sendiri.
Biarkan.
Biarkan ia terus menulis sekenanya.
Sesukanya.
Ya. Saya melihat saya. Jauh benar dari menjadikan Allah sebagai tujuan hidup. Ketika
mencari dunia, mau bersusah payah. Tapi giliran beribadah, gampang benar teriak lelah.
Shalat sunnah tidak dipaksakan untuk ditegakkan. Shalat berjamaah tidak dipaksakan untuk dikejar di shaf yang pertama. Kehadiran diri tidak digunakan untuk kepentingan sesama.
Setidaknya belum dimaksimalkan potensinya untuk ditujukan pada sebesar-besarnya
kepentingan sesama, dan agama. Keluarga masih terabaikan.
Kurangnya… banyak.
Itulah. Saya melihat saya.
Tapi, Laa ilaaha illallaah.
Tidak ada yang mengajarkan ilmu dan memberikan kesempurnaan langkah kecuali Allah.
Maka saya menghibur diri ini, Laa ilaaha illallaah. Biarlah Allah membimbing saya terus,
sehingga bisa menjadi hamba-Nya yang sesuai dengan apa yang digariskan-Nya.
Ah dunia. Saya tulis buku ini agar saya tidak susah mencari kamu wahai dunia. Tapi saya ingatkan juga diri saya, bahwa kamu itu tidak penting. Laa ilaaha illallaah. Tidak ada yang lebih penting kecuali Allah.
Saya tulis buku ini, sebab kasihan melihat diri saya yang sering kesusahan mencari dunia untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan diri. Tapi betapapun, saya hidup di dunia ini.
Rasul pun mengajarkan doa agar kita memohon kepada Allah agar Allah membaguskan dunia
kita sebab di sini kita hidup. SAYA BERTUHAN ALLAH. MENGAPA setelah tuhan saya
adalah Allah, dan Allah adalah pemilik segala apa yang ada di dunia ini, LALU HIDUP
SAYA TETAP SUSAH? Atau merasa susah? Itu tandanya saya belum benar-benar bertuhan
Allah. Itu saja.
Eh saya, ayo maju terus! Sempurnakan terus ilmu dan ikhtiarmu. Jangan lupa terus memohon
bimbingan dari Allah.
Udah mau shubuh tuh. Ayo mandi. Siap-siap menuju masjid. Katakan kepada dunia, bahwa
kamu mau shalat shubuhan dulu. Kalau shalat shubuh sudah tidak disiplin, jangan harap ini
menjadi awal hari yang baik, untuk dunia kamu, untuk urusan permasalahan kamu, untuk
segala hajat kamu…
Loh, koq masih nulis terus? Katanya mau Shubuhan?
Iya iya. Saya akan segera berhenti mengetik, dan men-shut-down komputer ini. Makasih
yaaa.
---------
Salam. Yusuf Mansur. Kampung Ketapang, Senin 27 Agustus 2007, pukul 04.38 WIB.
(tulisan ini “sudah berulang tahun”. Sebab ia sungguh saya tulis tahun lalu, 1hr lebih cepat
dari saya meng-upload tulisan ini ke web www.wisatahati.com
dan dijadikan esai KuliahOnline. Mudah-mudahan Allah subhaanahuu wata’aala benar-benar menjadikan kita sebagai orang-orang yang mengEsakan-Nya, bertauhid hanya pada-Nya).

Kuliah Online Ustadz Yusuf Mansur

Bismillaahirrahmaanirrahiem, saya mulakan Kuliah Tauhid ini dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi-Nya, Allah, Tuhan semesta
alam.
Salam hormat kepada semua Peserta KuliahOnline. Menyenangkan sekali bisa ketemu
dengan Saudara-saudara semua, meski secara maya. Saya berdoa semoga segala fadhilah
ilmu dan fadhilah majelis ilmu, tetap diberikan oleh Allah kepada kita, sebagaimana kalau
kita duduk bertatap muka satu atap di satu majelis ilmu. Rasulullah bersabda, bahwasanya
sesiapa yang duduk di dalam majelis ilmu, maka Allah akan mencatatkannya sebagai orang
yang ikut berjihad di medan perang membela agamanya Allah. Dan sesiapa yang duduk di
majelis ilmu, maka Allah juga akan memerintahkan malaikat-Nya turun. Malaikat ini akan
mengepakkan sayapnya dan bercucuran rahmat kepada siapa yang ternaungi. Malaikat ini
juga akan membanggakan mereka semua di hadapan Allah, seraya memohonkan ampun
kepada Allah. Majelis ilmu adalah juga bahagian dari Majelis Zikir, majelisnya orangorang
yang belajar untuk mengenal dan mengingat Allah. Insya Allah segala fadhilahnya
kelak kita akan pelajari lebih lanjut lagi. Saya hanya kepengen Saudara-saudara semua ikut
mengamini doa saya, agar KuliahOnline ini menjadi Majelis Ilmu juga buat kita. Dan
sejatinya, KuliahOnline ini adalah pengajian. Pengajian secara maya. Baarokawloohu
lanaa, keberkahan semoga Allah berikan kepada kita, dan kepada siapa yang terlibat di dalam
KuliahOnline ini.
Saya juga berdoa kepada Allah, agar waktu dan biaya yang Saudara-saudara keluarkan; biaya
registrasinya, biaya pemakaian listrik dan internetnya, biaya investasi perangkat kerasnya,
dan biaya-biaya lainnya, dijadikan sebagai sedekah sebagaimana patutnya Allah menganggap
sedekah bagi siapa yang mengeluarkan biaya dalam menuntut ilmu dan haji umrah. Dia-lah
Yang Maha Syakuur, Maha Membalas, Maha Menghargai. Di mana kita sama tahu, bahwa
setiap sedekah akan mendapatkan balasan yang luar biasanya dari Allah subhaanahu
wata’ala.
Dalam pada itu, saya menggarisbawahi kepada semua peserta KuliahOnline. Sesiapa yang
mendapatkan ilmu, pengalaman, pencerahan, spirit, motivasi dari sesi-sesi KuliahOnline ini,
mudah-mudahan berkenan membagi lagi kepada yang lain. Agar bertambah-tambah pahala
kebaikan kita bersama. Adapun registrasi yang muncul akibat KuliahOnline ini, mudahmudahan
ada keridhaan dari Saudara-saudara semua sebagai sarana buat saya dan yang
terlibat di KuliahOnline ini mencari rizki yang halal dan sebagai dana untuk operasional
penyelenggaraan dan pengembangan KuliahOnline ini. Tapi sesiapa yang tiada kemampuan
untuk melakukan registrasi, atau ada hambatan-hambatan teknologi, fisik dan keilmuan,
maka kepada merekalah kita berbagi ilmu yang sudah didapat ini. Sungguh, kita sama-sama
berjuang agar keridhaan Allah betul-betul kita dapatkan. Saudara ridha terhadap kami, dan
kami ridha terhadap Saudara.
Dengan memuji kepada Allah, saya beristighfar kepada Allah. Beragam nikmat, Allah
berikan, sementara saya rasa ibadah tiada bertambah. Bahkan barangkali kalaulah tidak ada
Kasih Sayang-Nya, tidak ada Rahman dan Rahim-Nya, niscaya tidak akan pernah berimbang
antara dosa dengan kebaikan. Selalu akan lebih banyak dosa ketimbang kebaikan. Kesibukan
dunia yang pada akhirnya seringkali menyebabkan manusia menjadi jatuh ke dalam
kesusahan, tidak menjadi pelajaran buat yang lain. Atau bahkan sering tidak menjadi
pelajaran bagi dirinya sendiri. Bukan kesibukannya itu sebenarnya yang menjadi masalah,
melainkan karena kesibukan itu sudah melalaikannya dari mengingat Allah. Andai kesibukan
mencari dunia tidak melalaikan diri kita dari Allah, maka niscaya hidup ini akan seimbang
dunia dan akhirat. Mencari dunia adalah perintah Allah juga. Dan setiap perintah Allah yang
dikerjakan, maka ia menjadi ibadah. Allah hanya meminta kita, jangan sampai kita lalai dari
mengingat-Nya. Untuk itulah saya ingatkan diri ini dan diri yang bisa diingatkan
dengan pembelajaran tauhid yang saya tulis. Agar kita bisa mementingkan Allah dari
siapapun dan dari apapun.
Dan Kuliah tauhid ini saya sampaikan juga sebagai pengingat bagi diri saya dan bagi mereka
yang mau mengingat akan kelalaiannya beribadah sebagai tujuan diciptakannya manusia;
Untuk beribadah kepada Allah.
Kuliah Tauhid saya rangkai seraya memohon izin dan ridha-Nya.
Saudara-saudaraku peserta KuliahOnline… Di antara biang keladi iman sering runtuh, sebab
tidak sedikit manusia yang takut bahwa ia akan tidak memiliki rizki… Tidak bisa
menyelesaikan masalah… Tidak bisa memenuhi keinginan-keinginan dunianya… Tidak akan
bisa senang hidup di dunia jika rajin beribadah dan taat kepada Allah… Sedang Allah Maha
Segala, Maha Kuasa, Maha Besar. Dunia mengalahkan dirinya dari Allah. Atau malah karena
tidak mengenali apa itu hakikat kebahagiaan, hakikat kesenangan, dan atau lebih jauhnya
hakikat hidup itu sendiri, yang kemudian menyebabkan iman menjadi tidak muncul cahyanya
di kehidupannya. Atau, malah tidak mengenal Allah? Untuk itulah perlu kiranya belajar
tentang tauhid. Penyebab lain iman sering runtuh, adalah ketiadaan ilmu. Dan ilmu segala
ilmu adalah ilmu tauhid.
Belajar tentang tauhid adalah belajar tentang Allah, dan itu juga berarti belajar untuk
kehidupan dan kematian. Kita hidup berasal dari Allah, dan pun kita akan mati untuk
kembali kepada Allah Yang Maha Hidup.
Pengetahuan bahwa manusia yang hidup akan mati, dan yang mati akan dibangkitkan
kembali untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya, juga mendorong saya
menulis esai demi esai Kuliah Tauhid ini. Alangkah mengerikannya jika kemudian kita betulbetul
dilalaikan oleh dunia, dan lebih mengerikan lagi jika kemudian hidup kita sendiri
menjadi jauh dari Allah, dekat dengan perilaku-perilaku syetan, lalu mati. Entahlah, tidak
terbayang betapa sia-sianya hidup seperti ini.
Semula Kuliah Tauhid ini digunakan sebagai perenungan bagi diri sendiri, dan kemudian
dibawa kepada sesiapa yang berkenan diajak untuk sama-sama belajar tentang Allah dan
kehidupan ini. Rasanya saya seperti sedang berdiri sebagai orang yang tauhidnya sudah benar
saja ya? Padahal masih jauh. Saya niatkan sama-sama belajar dengan Saudara-saudara semua.
Hati ini gelisah dengan kurangnya ibadah, mudahnya maksiat, bahkan maksiat di tengah
ibadah; ketika berdakwah, ketika menulis, ketika shalat, ketika zikir, ketika baca al Qur’an.
Saya mengerti, jawaban semuanya adalah tauhid, untuk menghidupkan iman dan
membuahkan amal yang terang benderang. Semakin manusia bertauhid, semakin ia aman dan
nyaman. Pun semakin ia bahagia dan tenang. Sebab ia semakin mengenal dan semakin dekat
dengan Allah.
Belum lagi persoalan-persoalan kehidupan manusia dan hajatnya yang banyak yang tiada ada
pernah habisnya. Dua hal ini; persoalan hidup dan hajat hidup, manusia sebenarnya
membutuhkan Allah Yang Maha Tahu tentang dua hal ini. Namun ilmu tauhid sudah sedikit
sekali dipelajari orang lantaran beratnya. Akhirnya manusia tidak mengenal Allah, Tuhannya.
Perlu saya ketahui dan perlu lebih lagi diketahui oleh Saudara-saudara semua. Di tangan
Allah; menaikkan gaji orang-orang yang tiada cukup gajinya, melunasi hutangnya,
menghadiahkan pekerjaan dan permodalan usaha, menyembuhkan penyakit seseorang, dan
menyelesaikan semua problem kehidupan manusia, adalah jauh-jauh lebih ringan daripada
DIA memberi rizki kepada semua makhluk di bumi. Allah sediakan jalan shalat dhuha,
sedekah, tahajjud misalnya, sudah akan membuat manusia enteng dengan persoalan hidup
dan hajatnya. Tapi itulah, bagaimana mau mengenal Allah, kalau kemudian tiada mengenal
seruan-Nya, petunjuk-Nya, bimbingan-Nya? Dan karena tidak mengenal jalan-jalan ini,
manusia lalu menempuh jalan-jalannya sendiri yang lama dan berat. Lalu mereka
mengatakan, “Inilah hidup”. “Perjuangan”, begitu katanya. Orang-orang ini tidak tahu bahwa
Allah memberi keringanan, sebab DIA Yang Maha Tahu tentang bagaimana alam ciptaannya
bekerja. Tapi sayang, manusia memilih jalan yang berat. Mengapa? Sekali lagi saya
insyafkan diri saya, ini sebab tiada ada ilmu tauhid.
Ketika manusia dihadapkan pada sejuta persoalan hidup yang lain, ia berputus asa dari
rahmat Allah. Seakan pertolongan Allah itu jauuuuuuh, tidak mungkin ia gapai. Bagaimana
mungkin seseorang sudah mah ia jauh dari Allah, lalu memberi-Nya persangkaan buruk yang
demikian kepada Allah? Itu juga terjadi karena ia tidak mengenal Allah. Kasih Sayang Allah
begitu besar. Jauh lebih besar melampaui dosa siapapun dan jauh lebih besar dari dosa
siapapun. Pertolongan-Nya pun demikian mudah didapat. Allah hanya meminta hanya ada
DIA di hati kita, di pikiran kita, di kehidupan kita. Jangan ada yang lain. Lalu ruku’, sujud,
dan berdoa pada-Nya, seraya memperbaiki diri dari sisi iman, ibadah, dan amal saleh, niscaya
kehidupan akan terang benderang.
***
Saudara-saudaraku, saya mengingat secuplik episode ketika saya bermasalah. Satu saat saya
menangis di hadapan seorang ‘alim. Lalu dia memegang dada saya. Dia bertanya, “Apa
sesungguhnya yang Kamu butuhkan?”. Saya terdiam. Sentuhan tangannya di dada saya,
adalah kelembutan yang menghunjam hingga di lubuk hati saya yang paling dalam. Ada
kesejukan yang mengalir. Katanya, “Yang Kamu butuhkan hanya Allah. Iman. Tauhid.
Bukan duit. Bukan solusi. Bukan yang lainnya. Hanya Allah”.
Saat itu saya menangis. Ingin rasanya segera saya berlari ke tempat wudhu, dan secepatnya
menggelar sajadah dan menangis. Dan saya lakukan itu.
Tauhid! Itulah jawaban buat saya. Tauhid, mengeesakan Allah, menjadikan Allah segalanya,
itulah jawaban buat saya dan buat semua orang yang berdada sesak. Dan itulah juga jawaban
buat orang yang belum sesak dadanya supaya menjadi modal ketika kesesakan bersemayam
di dadanya.
***
Di kali pertama kita memulai belajar sesuatu yang berat ini, kita bershalawat kepada
Rasulullah shalla ‘alaih. Allah menjanjikan sesiapa yang bershalawat satu kali padanya, maka
Allah bershalawat 10x kepadanya. Dan tiadalah cinta kepada Allah dihitung cinta, hingga kita
Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com mencintai Allah. Ta’at kepada Allah tiada dihitung ta’at apabila kita tiada ta’at kepada
Rasulullah.
Mari kita hadiahkan shalawat dan salam, sebagai doa, kepada orang yang paling kita
rindukan, Nabiyallah Muhammad shalla ‘alaih, agar diri kita dan segenap orang-orang yang
ada di hati kita, juga para jamaah yang lain yang belum mengetahui adanya KuliahOnline ini,
ada di barisannya Nabi ketika semua manusia dikumpulkan di Padang Makhsyar. Dan agar
kita semua duduk satu surga dan bisa mencium wanginya; Man ahyaa sunnatii faqod
ahabbanii, wa man ahabbanii kaana ma’ii filjannah, siapa yang menghidupkan sunnahku,
maka sungguh dia telah mencintai diriku. Dan barangsiapa yang mencintai diriku, maka dia
akan bersamaku di surga.
Sungguh, Rasulullah yang setiap hari saya paksakan bershalawat kepadanya minimal 100 kali
sehari semalam, betul-betul memotivasi diri saya, agar diri ini masuk kepada golongan orangorang
yang mencintai sunnahnya, terbiasa hidup dengan sunnah-sunnah Rasulullah, dan
menjadi orang yang sayang apabila begitu gampang meninggalkan sunnahnya. Itu tiada lain,
agar Allah -- yang t’lah berkata bahwa tiadalah lengkap kalimat tauhid, kalimat “Laa-ilaaha
illallaah”, tanpa “Muhammadar rasuulullaah”, tanpa kesaksian bahwa Muhammad itu adalah
Rasul-Nya – memasukkan diri ini ke dalam golongan orang-orang yang mencintai-Nya. Qul,
katakanlah, in kuntum tuhibbuunallaah fattabi’uunii yuhbibkumullaah, jika kalian mencintai
Allah, maka ikutilah aku (Rasuulullaah), niscaya kalian akan dicintai Allah.
Mengenal Allah, mengenal Rasulullah. Mencintai Allah, dan mencintai Rasulullah.
Mengikuti Allah, dan mengikuti Rasulullah. Ta’at kepada Allah, dan ta’at kepada Rasulullah,
itulah yang mau saya tuju ketika saya tulis materi demi materi perkuliahan ini. Inilah tauhid.
dan inilah ruh semua ruh seluruh KuliahOnline kita. Apapun modul yang dipilih oleh masingmasing
peserta. Besar harapan saya, agar kalimat tauhid betul-betul dicatat Allah pernah kita
ucapkan; Man qoola laa-ilaah illallaah, dakholal jannah, siapa yang mengucapkan Laailaaha
illallaah, maka dia dijamin masuk surga. Dan besar pula harapan ini, agar kita-kita
semua ini beserta keluarga kita, bisa benar-benar bersungguh-sungguh mengenal diri-Nya,
mengenal rasul-Nya, dan kemudian berkenan menjadi hamba-Nya, menjadi penyembah-Nya.
Tiada yang saya takutkan kecuali diri ini mati dalam keadaan tidak bisa mengatakan Laailaaha
illallaah wa-asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Dan mestinya ini jugalah yang
Saudara-saudara semua takutkan. Bukan hutang yang belum terbayar, bukan piutang yang
belum tertagih, bukan penyakit yang belum sembuh, bukan pekerjaan dan modal usaha yang
belum kita dapatkan, bukan rumah yang belum bisa kita beli, bukan dunia yang selama ini
menjadi sumber petaka dan masalah kita. Bukan. Melainkan betul-betul yang kita takutkan
adalah kalau kita meninggal dunia dalam keadaan kita tidak bisa mengucapkan kalimat
tauhid.
Maka mari kita belajar sepenuh hati, dan saling mengingatkan.
***
Tentu saja tidak ada yang bisa mengajarkan sebaik Allah yang mengajarkan. Dan tidak ada
satu pun ilmu yang kita dapat kecuali Allah yang mengizinkannya menjadi ilmu buat kita.
Saya berharap, kuliah tauhid ini bisa menyelamatkan diri kita semua dari kehancuran yang
lebih besar, dengan kita mengenal-Nya, dan segera memulai saja perjalanan tauhid dari
mengenal-Nya.
Apa yang saya maksud dengan kehancuran yang lebih besar? Yaitu ketika kematian datang,
kita tidak siap. Belum diampuni Allah, belum dapat ridha-Nya, belum dapat maaf-Nya. Buat
apa kaya dunia, jika kemudian neraka terhidang untuk kita, abadan abadaa. Selama-lamanya.
Semoga cara saya memperkenalkan Allah kepada diri saya, bisa menjadi satu pembelajaran
tauhid yang diridhai Allah subhaanahuu wata’ala. Tidak ada yang aneh dari pembelajaran
tauhid yang akan saya sampaikan. Semuanya insya Allah perjalanan hidup yang begitu saja.
Kanan kiri Anda yang mengikuti pembelajaran ini, banyak yang lebih ‘alim, lebih banyak
makan asam garam, lebih soleh, maka mintalah juga nasihat dari mereka. Boleh jadi apa yang
saya sampaikan adalah sebuah kesalahan. Namun apa yang saya tempuh, dari sedikit cara
yang saya ketahui ini, sudahlah cukup membuat saya bangga, bahwa Allah Memang Tuhan
saya. Dia begitu baik, dan sangat-sangat baik. Saya mengenal banyak orang kaya, dan
berkuasa. Tapi siapa yang saya bisa mintakan kekayaan dan pembagian kekuasaan? Hanya
DIA yang berkenan diminta, tanpa batas, dan diberi! Saya nukilkan sedikit pengalamanpengalaman
mereka yang berkenalan dengan Allah, lalu saya membagi-baginya menjadi satu
dua kisah hikmah. Biarlah Allah yang mengetahui rahasia kebenaran-Nya. Sebab kepada-Nya
juga berpulang semua kebenaran.
Kemuliaan mudah-mudahan Allah hadiahkan juga buat mereka-mereka yang kita kasihi;
orang tua kita, keluarga kita, sahabat-sahabat kita, para orang yang sudah mendoakan dan
menjadi bahagian dari amal saleh, dan buat orang-orang yang mulai mengikuti perkuliahan
tauhid ini. Agar Allah angkat derajat kita semua, menyingkirkan semua duka, penderitaan,
memberi jawaban semua persoalan hidup. Dan yang lebih penting lagi, sesuai tujuan
perkuliahan ini, agar di diri kita semua, tumbuh tauhid, iman, dan mewafatkan kita semua
dalam kebaikan untuk segera bisa menemui Allah dalam keadaan yang diridha-Nya.
***
Setelah ini, saya dan Anda semua akan sama-sama belajar tentang maa huwattauhiid? Apa itu
tauhid? Saya katakan sama-sama belajar, sebab sebagaimana saya katakan di atas, memang
saya pun masih terus belajar, dan akan terus belajar.
Kelak kita akan undang para ahli, para ‘alim ‘ulama di bidang ini, untuk duduk bersama dan
mengajarkan kepada kita semua tentang ilmu tauhid.
Subhaanallaah! Betapa menyenangkan hati kegiatan belajar dan mengajar tauhid ini. Saya
undang hampir semua kelompok manusia, lewat pintu KuliahOnline yang beragam sesuai
dengan kebutuhannya dan keinginannya. Ada yang tidak bermasalah, tapi sekedar ingin
belajar menambah wawasan. Ada pula yang memang bermasalah. Semuanya saya undang
belajar di Kuliah Online.
Sementara itu, saya tutup dulu kanalnya materi-materi lain. Saya tutup dulu pintunya
materi-materi lain. Agar ia tidak diakses dulu sebelum Kuliah Dasar Tauhid ini
dipelajarinya. Kuliah Dasar Tauhid ini saya anggap sebagai ruh dari seluruh materi Kuliah
Online; baik yang berupa tulisan, audio, visual, hingga ke seminar-seminar dari berbagai
materi Kuliah Online. Mudah-mudahan Anda semua bisa berprasangka baik, dan ridha
menerima pengajaran seperti ini.
Kuliah Dasar Tauhid ini sendiri, insya Allah, terdiri dari 41 esai pembelajaran tentang
tauhid termasuk mukaddimah ini. Kalau mukaddimah ini dikeluarkan, maka
jumlahnya 40 esai. Kuliah Tauhid ini bersifat harian. Baru setelah itu, Saudarasaudara
bisa mengambil materi-materi kuliah lain. Baik Kuliah Dasar, Kuliah Pilihan,
dan Kuliah Solusi Terapan Sedekah. Mudah-mudahan dengan kekuatan getaran hati
Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com menuju Allah, perkuliahan tauhid ini sudah cukup menemani hari-hari Anda. Anda
yang butuh pencerahan dan pertolongan, yang karenanya Saudara memilih Kuliah Solusi
Terapan, ga usah khawatir. Bersabarlah mengikuti Kuliah Tauhid ini. Niscaya ia bisa juga
menjadi jawaban buat Saudara, bahkan sebelum Saudara mengikuti Kuliah Solusi Terapan
Sedekah.
Maafkan segala kesalahan saya dan kawan-kawan pengelola perkuliahan online ini ya,
apabila ditemukan banyak kejanggalan. Terima kasih atas kepercayaan Anda semua kepada
kami. Kritik dan saran teramat sangat saya tunggu. Jazaakallaah.
Dalam pada itu, saya mengingatkan yang memulai belajar Kuliah Tauhid ini, untuk
sama-sama memulai memperbaiki ibadah kita sebagai awal implementasi Kuliah
Tauhid ini. Yang belum shalat, shalatlah. Yang sudah shalat, tapi masih sendiri,
berjamaahlah (kecuali perempuan). Yang masih shalat di rumah, berusahalah untuk
shalat di masjid. Yang sudah shalat wajib, sempurnakanlah dengan qabliyah ba’diyah.
Insya Allah saya akan menemani hari-hari Saudara semua dengan perkuliahan yang
kita berdoa mudah-mudahan diridhai Allah. Amin.
Dan bukanlah satu kebetulan, kita semua memulai perjalanan belajar KuliahOnline ini ketika
Sya’ban sudah akan berakhir dan berganti dengan Ramadhan. Bulan yang semua amal
dilipatgandakan, penuh keberkahan, penuh ampunan, penuh dengan keridhaan Allah. Mudahmudahan
(KuliahOnline ini dimulai perdananya tanggal 25 Agustus 2008, Web Admin).
Selamat mengikuti perkuliahan, mudah-mudahan Allah membimbing kita semua. Amin.
***
Yaa Allah, izinkan kami mengenal-Mu, dan perkenalkan diri-Mu kepada kami. Duhai
Allah yang tiada bisa mengajarkan sesuatu, kecuali Engkau yang mengizinkan dan
mengajarkan. Ajarkan kami ilmu-ilmu yang bisa membuat kami menjadi selamat
dunia dan akhirat. Kenalkan kami kepada keagungan-Mu, agar tiada sombong kami
hidup di dunia ini. Kenalkan kami kepada Kasih Sayang-Mu, agar kami tahu bahwa
kami hidup tidak sendiri. Apapun kesusahan kami, kesulitan kami, kami tahu bahwa
Engkau Maha Mendengar, Engkau Maha Menolong, Engkau Maha Kuasa, sehingga
tiadalah kesulitan itu menjadi bahagian dari kehidupan orang-orang yang mengenal-
Mu.
Rabb, kenalkan kami kepada diri-Mu yang Maha Membebaskan manusia dari
permasalahannya. Sehingga enteng hidup mereka yang mengenal-Mu. Kenalkan
kami kepada Engkau Yang Maha Menjawab Semua Doa. Kenalkan kami kepada Zat
yang tidak sanggup melihat kami menderita dan menanggung dosa.
Kenalkan kami ya Allah. Kenalkan kami pada diri-Mu. Engkau yang berkata dalam
kalam-Mu; kuntu kanzan makhfiyyan, sungguh dulu Aku adalah permata yang
tersembunyi. Fa-uriidu an u’rofa, maka Aku ingin dikenal. Fa-kholaqtu kholqon
liya’rifanii, kuciptakan makhluk untuk mengetahui Aku. Maka, yaa Allah, berilah
kami ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bisa membawa kami kepada diri-Mu, dan
menambah kecintaan kami kepada Rasul-Mu. Ilmu yang bisa menyelamatkan
kehidupan kami, yang bila tidak diberikan ilmu itu maka kami tidak mengenal-Mu.
Ya Allah, dengan penuh kerendahhatian dan penuh harap akan keselamatan yang
abadi. Kenalkan kepada kami diri-Mu Yang Maha Melihat, Maha Mengawasi. Agar
kami tahu bahwa setiap detik kehidupan kami senantiasa diperhatikan oleh-Mu.
Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com Wahai Zat Yang Teramat Teliti dalam mencatat, dengan Kemurahan Ampunan dan
Maaf-Mu, izinkan kami bershalawat dulu kepada Rasul-Mu, memuji dengan pujian
yang Engkau sandangkan pada diri-Mu, serta didahului dengan beristighfar yang
sungguh-sungguh dari dalam hati kami, setelahnya kami memohon agar Engkau
hapuskan seluruh catatan keburukan kami dan menggantinya dengan catatan
ampunan, maaf dan ridha-Mu. Allaahumma sholli wa sallim wa baarik ‘alaa
sayyyidinaa Muhammadin wa’ alaa aalihi washohbihi ajma’iin walhamdulillaahi
robbil’aalamiin. Nastaghfirullaahal ‘adzhiem wa atuu-bu ilaih. Yaa Rahmaan, Yaa
Rahiim, hari ini, saat ini, kami semua memohon ampun dari-Mu, dari kesalahan tidak
mengenal-Mu, dari kesalahan melalaikan diri-Mu, juga dari kesalahan tidak
mengikuti ajaran-Mu dan ajaran Rasul-Mu. Ampuni kami dari seluruh ragam
keburukan dan kemaksiatan yang sepenuhnya Engkau genggam seluruh catatannya.
Kami ingin kembali pada-Mu dalam keadaaan diri yang sudah terampuni.

Jadwal Sholat Wilayah Indonesia

Twitter

adgitize

 

revolver map

my ping box

Temanku