Kisah Bangsa Yahudi yang Meminta Raja (2)

Nabi mereka mengatakan kepada mereka:"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang banyak." Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS.2:247)

Ketika Bani Israil meminta Nabi mereka mengangkat seorang raja dari kalangan mereka sendiri, maka Nabi mereka pun menetapkan Thalut sebagai pemimpin mereka. Thalut adalah salah seorang dari bala tentara Bani Israil, bukan dari kalangan kerajaan, karena pemimpin mereka terdahulu berasal dari keturunan Yahudza. Sedangkan Thalut bukan dari keturunan Yahudza, sehingga mereka berkata, "Bagaimana Thalut memerintah kami." Maksudnya, mana bisa ia menjadi raja yang memerintah kami. Ia hanya seorang yang miskin, tidak mempunyai harta untuk menjalankan pemerintahan. Ada yang mengatakan bahwa ia hanya seorang pembawa air. Ada juga yang mengatakan tukang penyamak kulit. Ini adalah pembangkangan mereka, di mana seharusnya mereka taat dan mengucapkan kata-kata yang baik.

Kemudian Nabi mereka memberikan jawaban sebagaimana dalam firman Allah "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu." Yakni, Allah telah memilih Thalut dari kalangan kalian sendiri sebagai raja yang memimpin kalian. Dan Allah Ta'ala lebih mengetahuinya daripada kalian. Nabi mereka berkata:"Aku tidak menentukannya berdasarkan pandanganku sendiri, tetapi Allah-lah yang memerintahkanku untuk memilihnya, karena kalian telah meminta hal itu kepadaku."

"Dan menganugerahkan kepadanya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Artinya, meskipun demikian, Thalut lebih berilmu dan lebih cerdik daripada kalian. Ia lebih perkasa, lebih kuat, dan lebih sabar dalam peperangan. Ilmunya pun lebih sempurna dan lebih tegar daripada kalian. Difahami dari keterangan di atas bahwa seorang yang layak menjadi raja adalah orang yang mempunyai ilmu pengetahuan, memiliki bentuk tubuh yang bagus, dan sangat kuat dalam hal fisik maupun mental.

Setelah itu, Allah berfirman "Allah memberikan pemerintahan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya." Maksudnya, Dia-lah yang Maha Bijaksana yang melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Dia tidak dimintai pertanggungjawaban atas apa yang Dia kerjakan, justru merekalah yang akan dimintai pertanggungjawaban. Hal ini karena ilmu, hikmah, dan kasih sayang-Nya kepada semua makhluk-Nya. Oleh karena itu Dia berfirman "Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui." Artinya, karunia-Nya Mahaluas, Dia khususkan rahmat-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Maha Mengetahui siapa yang berhak memegang pemerintahan dan siapa yang tidak berhak atasnya.

Comments :

0 komentar to “Kisah Bangsa Yahudi yang Meminta Raja (2)”

Posting Komentar

Jadwal Sholat Wilayah Indonesia

Twitter

adgitize

 

revolver map

my ping box

Temanku