SETITIK CAHAYA TERANG MULAI MENGHIASI HATI KEMBALI

Saya mulai bertanya kepada anak muda tersebut. Mengapa engkau menjadi lemah? Mengapa engkau menjadi kalah? Mengapa engkau dikuasai pikiran pendek kembali? Mengapa engkau larut dalam kesedihan, penyesalan, dan kekecewaan? Mengapa tidak terima saja kenyataan hidup? Mengapa tidak memulai saja kehidupan yang baru dan melupakan kehidupan yang kemarin? Mengapa tidak engkau buang ketakutan dan kekhawatiran? Mengapa engkau memandang sempit hidup ini? Mengapa engkau memandang keterbatasanmu? Mengapa engkau tidak memiliki fighting spirit yang bagus? Mengapa engkau tidak memandang kemurahan hati Allah, Tuhanmu? Mengapa engkau tidak berharap pada kebesaran Allah, Tuhanmu, dan berharap pada kuasa-Nya?
Mengapa, mengapa, mengapa?

Anak muda itu terus saya tanya dan saya tanya.

Comments :

0 komentar to “SETITIK CAHAYA TERANG MULAI MENGHIASI HATI KEMBALI”

Posting Komentar

Jadwal Sholat Wilayah Indonesia

Twitter

adgitize

 

revolver map

my ping box

Temanku